Sabtu, 20 November 2010

Dream & Happiness, ep 2 part 5

ACT LIMA

FADE IN

01. Int.Rumah Jerry-ruang tamu. Sore

Pemain: Dewa, Junior, Lilian

Junior membukakan pintu untuk Dewa. Junior menyarankan kepada Dewa bahwa ia sebaiknya menyelidiki Arjuna. Junior pun menceritakan tentang perkataan Namia. Dewa setuju, ia lalu menceritakan tentang telepon Krishna padanya. Tanpa sengaja, Lilian mendengarnya di balik tembok.

CUT TO

02. Int. kamar Lilian. Sore

Pemain: Lilian

Lilian masuk ke kamar lalu mencari hp di tempat tidurnya yang berantakan, buku-buku dan kertas-kertas bertebaran di sana. Tanpa sengaja ia mentatuhkan hpnya ke lantai. Lilian segera mengambilnya dan menelepon Arjuna.

CUT TO

03. Int. swalayan. Sore

Pemain: Arjuna, Safira

Arjuna mendorong kreta belanja, safira duduk di dalamnya. Mereka mengambil banyak barang dan melewati banyak lorong sambil tertawa gembira. Hp Arjuna tiba-tiba bunyi. Arjuna menghentikan aktivitasnya dan mengangkat telepon.

INTERCUT

Arjuna dan Lilian yang bertelepon, Arjuna meminta Lilian menahan Dewa selama mungkin karena ia masih di supermarket.

Arjuna segera berkata kepada Safira bahwa mereka harus segera pulang ke rumah. Safira menunjukkan ekspresi tidak senang, ia masih ingin main. Arjuna segera mendorong belanjaan mereka ke kasir.

CUT TO

04. Int.Rumah Jerry-ruang tamu. Sore

Pemain: Dewa, Junior, & Jerry

Junior berdiri di dekat pintu masuk, ia menunggu Dewa yang sedang berganti pakaian dengan tidak sabar. Terdengar suara kedatangan motor Jerry, Junior membukakan pintu untuk Jerry. Junior lalu bercerita bahwa mereka hendak pergi ke rumah Arjuna, mereka mendapatkan info bahwa Arjuna terlibat dalam pembuatan website. Jerry berkata bahwa ia ingin ikut. Dewa muncul dengan pakaian santainya. Tiba-tiba terdengar suara teriakan Lilian dari arah dapur. Mereka segera berlari menghampiri.

CUT TO

05. Int. Rumah Jerry-Dapur. Sore

Pemain: Lilian, Jerry, Junior dan Dewa

Dewa, Jerry dan Junior berlari muncul di dapur. Mereka melihat Lilian terduduk di lantai sambil mengipas-ngipas kakinya dengan tangan. Di dekatnya terdapat mie cup yang isinya berhamburan semua. Rupanya Lilian baru saja tersiram air seduhan mie. Jerry segera mengangkat Lilian ke wastafel dan mendudukannya di sana, ia lalu memenyiram kaki Lilian dengan air. Junior bergegas membersihkan sampah sisanya dibantu oleh Dewa. Lilian mengeluh sakit dan memaksa mereka untuk membawanya ke dokter. Dewa berkata bahwa itu terlalu berlebihan, tidak perlu membawanya ke dokter. Lilian menangis, ia bersikeras meminta mereka membawanya ke dokter. Yang lain pun mengalah, Dewa meminta Junior untuk mengantar Lilian ke dokter sedang ia dan jerry akan ke rumah Arjuna. Lilian kaget mendengarnya

CUT TO

06. Ext. Jalan raya-Mobil Arjuna. Sore

Pemain: Arjuna, Safira

Arjuna dan Safira sedang dalam perjalanan mereka pulang. Mereka terjebak macet di jalan. Arjuna tampak cemas dan mengekspresikannya dengan tindakan marah. Safira yang duduk di sebelahnya diam, sesekali ia memandang Arjuna, melihat Arjuna yang marah-marah, Safira diam. Arjuna mendapatkan sms dari Lilian, isinya Jerry dan Dewa sedang dalam perjalanan menuju rumahnya.

CUT TO

07. Ext. Jalan raya-Mobil Dewa. Sore

Pemain: Dewa, Jerry

Dewa menyetir dengan terburu-buru. Ekspresinya tampak sedikit tegang dan penuh keyakinan. Sesekali ia menyalip mobil yang ada di depannya.

CUT TO

08. Ext. Kompleks perumahan-jalan arteri. Sore

Pemain: Arjuna, Safira

Long shots tanpa putus:

Perjalanan mobil dari pintu gerbang perumahan hingga depan rumah Arjuna tanpa putus.

Arjuna lalu keluar dari mobil sambil membuka pintu bagasinya. Ia menyuruh Safira mengangkat belanjaan mereka ke dapur sambil berlari masuk rumah. Ia membiarkan pintunya terbuka.

CUT TO

09. Int. Kamar Arjuna. Sore

Pemain: Arjuna

Arjuna masuk ke kamarnya sambil terburu-buru. Ia segera membuka laptopnya, ia memindahkan semua data pembuatan website ke dalam external disknya. Selama masa pemindaian data, ia mengangkut kardus berisi sampel bantal-bantal itu keluar kamarnya. Salah satu bantalnya jatuh, bantal itu bergambar Dewa.

CU bantal hati bergambar Dewa

CUT TO

10. Ext. Kompleks perumahan Arjuna. Sore

Pemain: Dewa, Jerry

Long shots tanpa henti mobil Dewa dari pintu gerbang masuk hingga rumah Arjuna. Di depan rumah Arjuna, Safira sedang menurunkan barang belanjaannya dari dalam bagasi mobil. Dewa turun dan menanyakan keberadaan Arjuna. Safira mengenali Dewa dan berteriak memanggil namanya. Setelah mengetahui Arjuna berada di kamarnya, Dewa segera masuk ke dalam rumah. Jerry membantu Safira menutup kap bagasi dan membawa barang belanjaan mereka ke dalam rumah.

CUT TO

11. Int. Depan Kamar Safira. Sore

Pemain: Arjuna

Arjuna membuka pintu kamar Safira, menaruh kardusnya di lantai dan segera menutup pintunya kembali. Ia lalu berjalan ke pintu kamarnya dan masuk.

CUT TO

12. Int. Kamar Arjuna. Sore

Pemain: Arjuna, Dewa

Arjuna memandang laptopnya, pemindahan data telah selesai, ia segera meremove disk dan mencabutnya. Ia memandang berkeliling mencari tempat menyembunyikannya, ia berlari ke arah rak sepatu, membuka kotak sepatu yang ada di sana dan menyimpan harddisk eksternalnya di sana. Ketika berbalik, ia melihat bantal yang terjatuh dan memungutnya. Tepat pada saat itu Dewa membuka pintu kamar.

FADE OUT

DREAM AND HAPPINESS EPISODE 03 PART 1

Dream & Happiness, ep 2 part 4

ACT EMPAT

FADE IN

01. Ext. Depan rumah Arjuna. Sore

Pemain: Arjuna, Safira, Hastri, Krishna, Elang

Elang memakirkan mobilnya di belakang mobil Krishna. Krishna dan Hastri berpamitan kepada Arjuna dan Safira. Saat itu Safira melihat Elang, ekspresinya sangat senang dan memanggil elang. Elang masuk ke halaman dan menyalami Krishna dan Hastri. Hastri dan Krishna masuk ke mobil, supirnya melayaninya. Hastri melambaikan tangan ketika mereka akan berangkat.

Arjuna menanyakan kepada Elang maksud kedatangannya, elang menunjukkan proposal festival amal sekolah. Ia meminta tolong Arjuna untuk mendapatkan sponsorship dari ayahnya.Arjuna mengatakan bahwa ia akan mengusahakannya, dan menceritakan bahwa orang yang baru mereka temui adalah ayah dan ibu tirinya. Elang kaget.

CUT TO

02. Int. Ruang kelas 2 K. Pagi

Pemain: Arjuna, Lilian dan Alun

Lilian, Alun dan Namia masuk ke kelas berbarengan, mereka mendekati Arjuna yang sedang bercakap-cakap dengan teman-temannya. Arjuna menanyakan mengapa mereka berangkat bersamaan. Lilian pun bercerita bahwa Namia dan Alun menginap di kamarnya.

CUT TO

03. Int. SMAPUN-Ruang OSIS. Pagi

Pemain: Elang, Marissa

Elang membubarkan rapat OSIS dan mengatakan bahwa mereka dapat kembali ke kelas masing-masing. Elang menahan kepergian Marissa dan menanyakan apakah Marissa mau menemaninya nonton konser musik. Marissa menolaknya, ia berkata bahwa ia telah memiliki janji dengan pacarnya. Elang kaget, ia tak menyangka Marissa memiliki pacar. Elang menanyakan siapakah pacar Marissa. Marissa berbohong bahwa Elang tidak mengenalnya.

CUT TO

04. Ext. SMAPUN-perpustakaan. Pagi

Pemain: Aditya, Arjuna

Arjuna sedang membaca majalah berita luar negeri, pikirannya tidak focus. Ia teringat pertengkarannya dengan ayahnya, kata-kata Hastri yang membujuknya.

INSERT

Adegan pertengkaran Arjuna dengan Ayahnya dan kata-kata Hastri yang membujuknya.

Aditya duduk di sebelah Arjuna, membaca koran. Lilian masuk ke dalam perpustakaan, ia mengembalikan buku flora dan fauna yang ia pinjam. Aditya melihat Lilian kemudian memanggilnya. Ketika mendengar nama Lilian, Arjuna tersadar dari lamunannya. Ia menatap Lilian kemudian Arjuna. Lilian datang menghampiri Aditya dan menyapa Arjuna. Aditya kemudian mengetahui bahwa siswa yang duduk di sampingnya adalah Arjuna yang diceritakan Lilian sebagai siswa yang jago bisnis.

Aditya mengatakan bahwa mereka membutuhkan lima anggota untuk membentuk klub robotika. Lilian pun mengajak Arjuna, ia menerangkan kepada Aditya bahwa Arjuna adalah siswa pintar yang kerap menduduki ranking dua di ujian bulanan sekolah. Aditya pun ikut membujuk Arjuna. Arjuna bersedia ikut menjadi member karena ia belum mengikuti klub manapun di sekolah. Aditya dan Lilian senang mendengarnya. Arjuna merekomendasikan dua anak kelas satu yang jago otomotif, satu dari kelas khusus satunya lagi bukan. Aditya berjanji untuk mengajak mereka.

Arjuna ikut keluar perpustakaan bersama dengan Lilian. Sebelum keluar perpustakaan, Lilian diminta untuk membuat proposal pembentukan klub oleh Aditya. Lilian menyanggupinya.

CUT TO

05. Ext. SMAPUN-koridor sekolah dekat ruang OSIS. Pagi

Pemain: Lilian, Arjuna

Lilian dan Arjuna berjalan beriringan. Suasana masih sepi karena para siswa sedang mengikuti pelajaran dalam termin kedua. Lilian heran dengan Arjuna yang membolos pelajaran, tak biasanya ia seperti itu. Arjuna mengatakan bahwa ia sedang suntuk. Hari ini ia ingin membolos pelajaran. Arjuna bahkan menawarkan diri untuk ikut membantu Lilian mengurus kebun sekolah dan hewan-hewan sekolah. Lilian senang mendengarnya.

Ketika melewati ruangan OSIS, Lilian berhenti dan diikuti oleh Aditya. Lilian mengetuk ruang OSIS. Marissa yang membukanya, ia menanyakan maksud kedatangan Lilian. Lilian bertanya apakah ia boleh meminjam contoh proposal pembentukan klub. Marissa berkata bahwa datanya ada di sekretaris OSIS. Ia akan memintanya dan mengatakan nanti akan memberitahu Lilian lagi. Arjuna mengusulkan untuk memberikan data tersebut kepada Elang saja karena Elang akan main ke rumahnya hari ini. Arjuna pun berkata bahwa ia yang akan membuat proposalnya, jika Elang membawa datanya hari ini kemungkinan besok ia sudah selesai membuatnya.

Lilian berterimakasih pada Arjuna. Mereka kemudian berjalan lagi menuju ke kebun sekolah. Marissa masuk ke ruang OSIS dan keluar lagi dengan membawa berkas-berkas. Mengunci pintu ruangan dan berjalan ke arah yang berlawanan.

CUT TO

06. Int. SMAPUN-ruang kelas 2A. Pagi

Pemain: Aditya, Elang

Aditya sedang mengajar di depan tentang materi trigonometri. Setelah memberikan penjelasan ia memberikan soal-soal latihan dari buku wajib pegangan para siswa. Murid-murid pun mengerjakannya dengan rajin. Aditya berjalan mendekati elang, ia berdiri di dekatnya. Aditya menanyakan kepada elang apakah ia berminat untuk masuk menjadi anggota klub robotika. Elang menolaknya, ia mengatakan bahwa ia terlalu sibuk untuk itu. Tugas-tugasnya sebagai ketua OSIS sudah menyita sebagian besar waktunya.

CUT TO

07. Int.SMAPUN-Kelas 2K. Siang

Pemain: Kalin, Namia, Alun

Bel tanda istirahat makan siang berbunyi. Kalin membubarkan kelas. Setelah Kalin pergi, Namia dan Alun bersiap-siap hendak makan siang bersama Lilian. Mereka membawa bekal makan siang mereka dan pergi ke luar.

CUT TO

08. Ext. SMAPUN-kebun sekolah. Siang

Pemain: Arjuna, Lilian, Namia, ALun dan Aditya

Arjuna asyik memberikan pupuk kompos di ladang kosong. Lilian memandikan dombanya di pancuran binatang. Alun dan Namia datang mendekati mereka. Alun dan Namia kaget mendapati Arjuna ada di sana. Alun dan Namia menggelar tikar, sementara Arjuna dan Lilian menyelesaikan pekerjaan mereka. Lilian selesai terlebih dahulu. Ia memasukkan domba ke dalam kandang kemudian mencuci tangan. Saat itu, Arjuna telah selesai melakukan pekerjaannya. Ia segera ikut mencuci tangan. Kemudian keduanya duduk di tikar.

Karena Arjuna tidak membawa bekal, Ia makan bekal Lilian sedang Lilian, Alun dan Namia berbagi bekal. Namia menanyakan mengapa Arjuna bolos pelajaran, tidak biasanya ia melakukannya. Arjuna hanya mengatakan bahwa ia bosan belajar dan ingin istirahat dahulu. Tak lama, Aditya muncul. Ia juga membawa bekal makan siang. Aditya ikut bergabung dengan mereka.

Aditya berkata bahwa ia sudah mengajak anak yang diusulkan oleh Arjuna dan keduanya tertarik. Ia tinggal mencari satu orang lagi. Lilian mengajak Alun dan ditolak, Alun beralasan bahwa kegiatannya di klub tari sudah cukup padat. Arjuna berkata kepada Alun untuk meminjamkan namanya saja, alun pun setuju.

CUT TO

09. Ext. SMAPUN-gerbang sekolah. Sore

Pemain: all crew

Pemandangan bubar sekolah

CUT TO

10. Int. SMAPUN-ruang guru. Sore

Pemain: Kalin, Dewa

Kalin duduk di bangkunya, ia mengetik di computer sekolah. Dewa datang menghampiri Kalin dan menanyakan apa yang sedang diperbuatnya. Kalin menjawab bahwa ia sedang membuat soal untuk ujian bulanan minggu depan. Dewa membuatkan Kalin segelas kopi, Kalin berterima kasih atas perhatian Dewa. Dewa duduk di dekat Kalin sambil mengoreksi lembaran jawaban

Kalin berhenti mengetik, ia menatap Dewa. Ia menanyakan kepada Dewa mengapa ia belum pulang. Dewa berkata bahwa ia masih harus mengoreksi lembar jawaban tugas siswa. Kalin menatap Dewa, ia lalu memindahkan filenya di flash disk dan mematikan komputernya. Ia tahu Dewa menemaninya, tapi ia tidak ingin membiarkan pria itu mendekatinya. Ia menyadari perasaan Dewa padanya. Kalin berpamitan kepada Dewa bahwa ia hendak pulang.

Dewa mencegahnya, ia memegang tangan Kalin dan mengaku kalau ia hanya ingin menemani Kalin. Dewa mengajak Kalin untuk pulang bersama. Kalin menolak, ia mengatakan kepada Dewa bahwa ia tidak nyaman dengan segala perhatian Dewa padanya. Dewa berkata bahwa segala perhatian itu adalah bentuk rasa sayangnya kepada Kalin. Kalin berkata bahwa ia tidak bisa menerimanya karena ia tidak memiliki perasaan terhadap Dewa. Kalin juga meminta Dewa untuk menghentikan segala tindakan perhatiannya. Dewa menolak, ia menegaskan bahwa perasaannya kepada Kalin tidak bergantung akan perasaan Kalin padanya. Seperti Kalin yang berhak untuk tidak memiliki perasaan kepadanya, ia juga berhak untuk menyukai Kalin. Jadi ia berharap Kalin tidak memintanya untuk menghentikan segala tindakan perhatiannya.

Kalin menjelaskan kepada Dewa bahwa ia memiliki orang yang ia sukai. Dewa bertanya apakah Kalin memiliki kekasih karena setahunya Kalin telah putus dari pacarnya. Kalin menjawab tidak, orang yang ia sukai belum menjadi kekasihnya. Dewa pun berkata bahwa ia masih memiliki peluang. Kalin bosan menjelaskan kepada Dewa, ia membiarkan tindakan Dewa dan memilih untuk pergi dari ruangan. Dewa dengan tergesa-gesa mengikuti Kalin.

CUT TO

11. Ext. SMAPUN-ruang parkir. Sore

Pemain: Dewa

Dewa berjalan ke arah mobilnya ketika teleponya bordering. Ia segera mengangkatnya. Telepon itu dari Krishna. Dewa bersandar di mobilnya sambil menjawab telepon Krishna. Krishna menanyakan kepada dewa kapan ia akan mengunjungi ibunya. Dewa menjawab bahwa akhir minggu ini dia akan pulang ke rumah utama. Krishna pun senang.

Krishna bertanya kepada Dewa mengapa fotonya dicetak di bantal berbentuk hati. Dewa balik bertanya apa maksud Krishna. Krishna menceritakan temuannya di rumah Arjuna kepada Dewa. Dewa menyadari bahwa Arjuna terlibat di dalam pembuatan website. Ia memutuskan untuk menyelidiki Arjuna. Dewa masuk ke mobilnya tepat ketika ia selesai bertelepon dangan kakaknya. Ia menjalankan mobilnya keluar dari ruang parkir.

INSERT Krishna menelepon dari kamarnya

FADE OUT

DREAM & HAPPINESS EPISODE 2 PART 5

Dream & Happiness, ep 2 part 3

ACT TIGA

FADE IN

01. Int. Rumah Jerry-Ruang Makan. pagi

Pemain: Jerry, Junior, Lilian, Alun, Namia, Dewa dan Mbok Nah

Namia membantu Mbok Nah menata sarapan pagi. Dewa dan Junior datang, Junior menanyakan Lilian dan Alun. Namia menjawab kalau Lilian masih tidur dan Alun asyik menari-nari di kamar Lilian. Melihat Junior berpakaian rapi, namia menanyakan tujuan kepergiannya. Junior menjawab bahwa ia akan ke pergi ke gereja.

Junior menanyakan kepada Namia apakah Namia mengetahui siapa cowok yang disukai Lilian. Namia sangat kaget ketika mendengarnya, ia tak menyangka jika Junior mengetahui jika Lilian sedang menyukai seseorang. Ia menjawab bahwa cowok yang disukai Lilian adalah seorang mahasiswa UI. Dewa heran mengapa mahasiswa UI menagis di SMAPUN. Namia balik bertanya apa maksud perkataan Dewa. Junior pun menceritakan tentang isi diari Lilian. Setelah mendengarkan cerita Junior, Namia menatap Dewa lekat-lekat. Ia tak bisa membayangkan Dewa menangis, selama ini ia selalu menganggap Dewa adalah sosok yang kuat dan cenderung otoriter.

Melihat pandangan Namia yang tertuju padanya, Dewa menghentikan sarapannya dan menanyai Namia alasannya. Namia mengelak bahwa Dewa mempunyai wajah yang tampan. Dea pun mengatakan bahwa pujian Namia tidak akan membuatnya menaikkan nilai Namia.

Alun turun dari kamar Lilian, ia memasuki ruang makan dengan tubuh penuh keringat. Tepat pada saat itu, Jerry keluar dari kamarnya dengan muka yang masih mengantuk. Namia meminta ALun mandi dahulu sebelum makan dan mendorong Alun balik meniti tangga. Alun mengalah, memilih balik ke kamar dan mandi. Namia menanyakan kepada Jerry bagaimana kencannya semalam. Jerry berbohong bahwa ia berkencan di salah satu restoran mewah. Namia mengatakan bahwa Jerry berbohong karena seingatnya, mereka akan berkencan di gerai pizza. Jerry pun menyangkal bahwa di tempat itu ia hanya janjian untuk ketemu, setelah itu mereka pergi ke restaurant tersebut. Namia pun menanyakan mengapa Jerry tidak menjemput pacarnya di rumahnya. Jerry jengah dengan pertanyaan Namia balik meminta Namia membuatkannya segelas kopi.

Namia pun beranjak ke dapur untuk membuat kopi untuk Jerry. Saat itu Lilian turun dari kamarnya. Ia duduk di samping Jerry. Jerry menanyakan pada Lilian apakah D murid SMAPUN. Lilian pun berbohong bahwa D adalah salah seorang kakak kelasnya. Dewa dan Junior heran, memandang Lilian. Namia berseru dari dapur bahwa D dahulu murid SMAPUN, sekarang jadi mahasiswa kedokteran UI. Lilian ikut membenarkan kebohongan Namia. Alun turun dan ikut sarapan.

CUT TO

02. Int. Kamar Lilian. Pagi

Pemain: Lilian, Alun, Namia

Alun sedang membuka situs Looklet, asyik merancang di dalamnya. Kamar dipenuhi dengan lagu-lagu 2NE1 keras dari speaker. Lilian dan Namia berbaring di ranjang, Lilian asyik membaca-baca majalah flora dan fauna. Namia mengetik sesuatu di laptopnya. Namia berhenti mengetik dan menanyakan kepada Lilian tentang kelanjutan klub robotika. Lilian menggeleng, Aditya belum memberi kabar kepadanya. Namia meminta Alun untuk membuka account Lookletnya.

CUT TO

03. Int. Rumah Jerry-ruang tamu. Pagi

Pemain: Aditya, Jerry, Dewa, Junior, Narend, Alun, dan Namia

Bel pintu berbunyi, Mbok Nah membuka pintu dan mempersilahkan Aditya dan Narend masuk. Jerry keluar dari kamarnya, menemui Aditya dan Narend. Aditya mengutarakan kepada Jerry bahwa ia ingin membentuk klub robotika, Jerry menyetujuinya. Ia meminta Aditya untuk mengurus perlengkapan administrasinya dengan Junior.

Dewa keluar menemui mereka berdua, Narend menanyakan bagaimana Dewa dan Kalin semalam. Dewa hanya tersenyum, menolak untuk menceritakannya. Alun turun dari lantai dua, di ujung tangga ia berpapasan dengan Mbok Nah yang akan membawakan minum untuk para tamu. Setelah tahu bahwa Narend datang, ALun segera ke ruang tamu. Narend yang melihat kedatangan Alun mengeluh pelan. Dewa dan Jerry tertawa melihatnya.

Junior pulang dari gereja, Jerry menceritakan kepada Junior maksud kedatangan Aditya. Junior pun memberi syarat untuk mengumpulkan lima anak terlebih dahulu sebagai member dan membuat proposal pengajuan yang membutuhkan tanda tangan ketua OSIS dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Narend bangkit berdiri dan berjalan ke kamar mandi diikuti oleh Alun. Sesampainya di pintu kamar mandi, Narend berbalik menatap Alun, menyuruhnya pergi. Alun menyingkir ke dapur, mengambil buah dari kulkas kemudian balik ke kamar Lilian.

Setelah Alun menghilang dari pandangan, Aditya menanyakan tentang penyelidikan Dewa akan Lilian. Dewa menceritakan hasil penyelidikan mereka yang berujung pada terbacanya diari Lilian. Tanpa sengaja, Namia mendengarnya di dekat tangga. Ia mendengarkan tentang usul Aditya bahwa mungkin bukti-bukti itu ada di rumah yang lainnya. Jerry menjawab bahwa jika memang benar demikian, pasti akan sulit untuk membuktikannya dan ia bilang bahwa ia lebih memilih untuk mempercayai bahwa Lilian bukan pelakunya. Narend keluar dari kamar mandi, melihat Namia yang sedang mengintip dan menanyakannya.

Namia gelagapan dan berkata bahwa ia hendak minum, ia menuju ke dapur. Para guru yang di ruang tamu pun menyadari bahwa Namia mengintip mereka. Tindakan Namia memperkuat pemikiran Dewa dan Aditya bahwa Lilian dkk memang pembuat website. Namia balik ke kamar Lilian bersamaan dengan Junior yang ingin berganti pakaian juga. Junior pun pergi dari ruang tamu.

CUT TO

04. Int. Kamar Lilian. Siang

Pemain: Lilian, Namia dan Alun

Namia masuk ke kamar, ia menceritakan hasil mengintipnya. Ia mengkhawatirkan jika Dewa mengecek ke rumah Arjuna. Saat itu, Junior lewat di depan kamar Lilian, ia mendengar perkataan Namia. Alun menenangkan Namia untuk tidak khawatir. Junior memutuskan utntuk meminta Dewa menyelidiki Arjuna.

CUT TO

05. Int. Rumah Arjuna-Ruang tamu. Siang

Pemain: Arjuna, ayah Arjuna (Krishna) dan istrinya (Hastri)

Arjuna membukakan pintu untuk ayah dan istrinya. Ayahnya menampakkan ekspresi keras sedangkan ibu tirinya tersenyum lebar. Hastri membawakan ayam balado dan menanyakan kepada Arjuna apakah ia boleh masuk ke dapurnya. Arjuna mempersilahkannya dan menanyakan mereka ingin minum apa. Hastri menjawab bahwa ia yang akan membuat minuman dan meminta Arjuna untuk ngobrol dengan ayahnya saja.

Krishna duduk di kursi diikuti oleh Arjuna. Wajah Arjuna tampak kaku, ia menatap wajah ayahnya dengan keras. Keduanya duduk dengan gaya yang sama. Hastri yang menyadarinya tersenyum dan pergi ke dapur. Krishna menanyakan kepada Arjuna kapan ia akan masuk ke rumah utama keluarga Drajadbuwana, Arjuna menjawab bahwa ia tidak berminat untuk masuk ke sana. Krishna menegaskan dengan suara keras bahwa Arjuna adalah seorang Drajadbuwana, cepat atau lambat ia harus kembali ke rumah utama. Arjuna diam saja.

CUT TO

06. Int. Rumah Arjuna-Dapur. Siang

Pemain: Hastri, Safira

Hastri masuk ke dapur, di sana Safira sedang mencuci beras. Hastri menyapa Safira dan menanyakan apa yang sedang ia lakukan. Safira mengenal Hastri sebagai ibu tiri kakaknya menjawab bahwa ia sedang mempersiapkan makan siang. Hastri mengatakan bahwa ia akan membantu Safira, kebetulan ia membawa ayam balado.

Saat membuat minuman untuk Arjuna dan Krishna, Hastri bertanya kepada Safira bagaimana jika Safira ikut ke rumah utama keluarga Drajadbuwana. Safira kaget, ia mengatakan bahwa ia bukan bagian dari keluarga itu dan menolaknya. Hastri menceritakan bahwa di sana ada anaknya yang seumuran dengan Safira dan bila Safira tinggal di sana, ia tidak akan kesepian di rumah. Safira terdiam.

CUT TO

07. Int. Rumah Arjuna-Ruang tamu. Siang

Pemain: Arjuna, Hastri, Krishna

Krishna bertengkar dengan Arjuna karena Arjuna bersikeras menolak tinggal di rumah utama. Hastri masuk membawa minuman, ia menengahi pertengkaran Arjuna dan Krishna. Ia melarang Arjuna untuk berkata keras kepada ayahnya. Arjuna meminta maaf dan berkata bahwa ia tak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat ayahnya memahami posisi dirinya. Krishna masih bersikeras bahwa Arjuna harus masuk ke rumah utama.

Hastri mengusulkan kepada Krishna bagaimana kalau pembicaraan tersebut dilanjutkan setelah makan siang. Arjuna setuju dan segera bangkit meninggalkan ruang tamu. Setelah kepergian Arjuna, Hastri mengatakan kepada Krishna untuk menyerahkan masalah ini padanya. Ia berjanji akan membawa Arjuna masuk ke rumah utama. Krishna menyetujuinya. Hastri pun mengajak Krishna ke ruang makan.

CUT TO

08. Int. Rumah Arjuna-ruang Makan. Siang

Pemain: Arjuna, Krishna, Safira, Hastri

Hastri dan Krishna masuk ke ruang makan yang tak bersekat dengan dapur. Di sana, Safira sedang menata piring dan Arjuna sedang memotong sayuran.

Hastri mengusulkan kepada Krishna untuk melihat kamar Arjuna dan meminta Safira untuk menunjukkannya. Safira pun memimpin Krishna pergi ke kamar Arjuna. Hastri melanjutkan pekerjaan Safira kemudian mengupas bawang. Ia menanyakan kepada Arjuna bagaimana perasaannya bertemu dengan ayahnya. Arjuna menjawab bahwa ia berterima kasih kepada ayahnya yang telah meluangkan waktu untuk menjenguknya, ia tahu pekerjaan ayahnya banyak sekali.

Hastri mengatakan bahwa Krishna menyayangi Arjuna dan menanyakan apakah Arjuna menyayangi ayahnya atau tidak. Arjuna pun berkata bahwa ia menyayangi ayahnya hanya saja mereka memang selalu bertengkar bila bertemu. Hastri menanyakan apa yang menahan Arjuna untuk masuk ke rumah utama. Arjuna terdiam.

Hastri kemudian menyinggung tentang Safira. Bagaimanapun juga, safira masih membutuhkan didikan dan perlindungan orang dewasa. Arjuna yang menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah akan membuat Safira kesepian di rumah. Hastri kemudian mengusulkan bagaimana jika Arjuna dan Safira tinggal di rumah utama. Arjuna diam dan berjanji akan mempertimbangkannya.

CUT TO

09. Int. Kamar Arjuna. Siang

Pemain: Krishna, Safira

Safira membuka pintu kamar Arjuna dan mempersilahkan Krishna untuk masuk. Krishna masuk dan mengamati kamar Arjuna, matanya kemudian tertuju pada tumpukan bantal boneka berbentuk hati di atas meja Arjuna. Safira menjelaskan bahwa itu adalah sampel barang yang dijual Arjuna secara online. Krishna mmegang bantal hati yang berwarna hitam dan pink, di bantal tersebut tercetak foto Andi. Ia menanyakan kepada Safira tentang Andi, apakah ia artis idola. Safira menggeleng, setahunya bukan. Ia juga tidak mengenal siapa dia. Krishna kemudian menyadari jika ada foto Dewa dan Jerry di bantal yang yang lain.

Safira pamit, ia memilih untuk membiarkan Krishna sendirian di kamar. Krishna duduk di ranjang, mengambil majalah bisnis waralaba yang tergeletak di ranjang dan membacanya. Ia mengetahui jika anaknya meneruskan usaha bimbel miliki almarhumah ibunya tapi ia tak menyangka kalau anaknya tertarik dengan usaha waralaba juga. Ia bangkit dan melihat buku-buku bacaan yang ada di rak buku, ia mengamati bahwa kebanyakan buku-buku itu merupakan buku-buku pengembangan pribadi dan manajemen bisnis. Ia kembali mengamati bantal-bantal itu, mengambil bantal yang berfoto Dewa sambil membaca buku yang ada di atas meja belajar Arjuna. Rupanya itu adalah buku Leadership. Arjuna masuk ke kamar tiba-tiba mengatakan bahwa mereka bisa makan siang dan melihat ayahnya yang sedang memegang bantal hatinya. Arjuna segera memunguti bantal-bantal itu dan memasukkannya ke dalam kardus dan meminta Krishna untuk keluar ruangan.

FADE OUT

DREAM & HAPPINESS EPISODE 02 PART 4