Rabu, 29 Juni 2016

Sustain Determination

Ketika kamu jatuh untuk sebuah goal yang nggak benar-benar kamu inginkan, perasaan jatuh itu tidak begitu dalam. Namun, ketika kamu gagal mencapai goal yang benar-benar kamu inginkan, perasaan jatuh itu terasa menyakitkan. Dan, tepat seperti itulah perasaanku kali ini. Marah, pada diri sendiri. Mencari tahu letak kesalahan langkah yang kubuat, dan frustasi karena tidak menemukannya. Pada akhirnya, aku menyalahkan kurangnya usaha. Walau, usaha yang kuberikan untuk goal ini, adalah usahaku yang paling baik relatif dari usaha-usahaku untuk goal yang lain.

Namun, aku tidak ingin menyerah. Karena ini adalah jalan yang telah kupilih, akan kujalani sepenuh hati. Dan dalam doaku, selalu kumohonkan agar aku tidak menyesali jalan yang kupilih ini. Jika satu pintu telah tertutup, akan kucoba pintu lainnya. Memang, aku harus meningkatkan usaha, semoga aku bisa memaksa diriku. Aku tahu jalan yang kupilih, namun aku tak yakin pada kekuatanku sendiri. Aku tidak meyakini kemampuanku menempuh jalan ini, karena jalan ini butuh banyak usaha. Namun, aku masih ingin melangkah di jalan ini. Belum ada kegagalan yang mampu menghentikanku untuk terus berjalan.

Walau saat ini hanya dapat merangkak. Akan terus kutempuh.