Selasa, 20 Oktober 2009

Pressure

Seperti cerita tentang dunia binatang, hanya induk singalah yang membuang anaknya ke jurang, berharap anaknya mampu mendaki jurang tersebut dengan kemampuanya, bukan induk itik ataupun induk ayam. Begitu pula manusia, tekanan hanya menghampiri orang-orang hebat. Hanya orang-orang kuatlah yang berhak menerima tekanan, tapi bukan berarti harus bersikap sok kuat menerima tekanan.

Menghadapi tekanan membutuhkan seni yang beragam. Ada yang mau ngasih tahu saya?

Kamis, 06 Agustus 2009

Passion

Apa sih yang dimaksud dengan passion?

passion adalah satu bidang yang betul-betul kita sukai dan kita rela melakukan segala hal untuk menjadi istimewa di bidang ini. Bisa juga berarti sesuatu yang terus-menerus kita lakukan. Intinya passion adalah jalan hidup yang kita pilih. Tak ada passion yang buruk, semuanya baik (tentunya yang sesuai norma-norma kemanusiaan) karena setiap manusia diciptakan dengan pemikiran dan hak untuk memilih passionnya sendiri.

Satu hal yang baru saya sadari, saya tak memiliki passion yang benar-benar saya kejar. Selama hidup saya, tak pernah saya benar-benar berusaha menjadi jago di suatu bidang. Efek buruknya, saya menjadi manusia yang biasa-biasa saja. lebih tepatnya manusia sampah, karena saya tak mau berusaha mengeksplor kemampuan yang telah diberikan oleh Tuhan kepada saya. Saya ingat betul seorang kawan pernah berkata, ada banyak manusia cerdas di dunia ini, selama kamu tidak memilih suatu bidang dimana kamu expert di dalamnya, kamu hanya akan menjadi manusia rata-rata.

Pada akhirnya, setiap manusia akan memilih sebuah passion dalam hidupnya, baik secara terpaksa maupun yang tidak. Ada yang merencanakannya dari lama dan menjalaninya dengan penuh ketetapan hati dan ada pula yang membiarkan hidupnya mengalir bagai air dan kemudian bump! mereka baru sadar telah menjalani suatu pola hidup dalam kurun waktu tertentu. Itu juga passion.

Saya sangat salut pada orang-orang yang telah menemukan passionnya dan kemudian mencurahkan seluruh tenaganya untuk menjadi expert di bidangnya. Apalagi bila mereka masih berusia muda. Terkadang muncul perasaan malu dalam diri saya, mengapa saya tak berusaha maksimal untuk menjadi jago di suatu bidang. hal yang mungkin kita sesali kelak bukanlah ketidakmampuan kita tetapi kemampuan yang kita sia-siakan begitu saja.

Menemukan dan Mengembangkan Passion kita

Passion itu sendiri dapat bermula dari hobby kita. Misalkan saja kita senang memperhatikan tingkah laku orang, mungkin passion kita di bidang psikologi. Karena itu jangan remehkan kegemaran kita, sekecil apapun. Terus menyenanginya dan berusaha menjadi expert di hal-hal yang kita sukai akan menjadi hal yang sangat menyengangkan.

Jadi apa passionmu?

Jumat, 10 Juli 2009

The Riley Morning Show

Ini bukan judul TV Show ya, tapi judul novel yang baru saja selesai kubaca. Salah satu novel yang memiliki ide cerita yang menarik. Satu dari seri Harleqquin karya Sandra Brown yang mengisahkan kehidupan cinta Jon Riley dengan Brin Cassidy.

Dikisahkan secara kilas balik tentang kehidupan asmara Jon Riley, presenter The Riley Morning Show yang terkenal dan digilai oleh para wanita di sekelilingnya, dengan Brin Cassidy yang tak lain adalah produsernya. Dibuka dengan cerita pertemuan pertama mereka berdua setelah Brin meninggalkan Riley tanpa mengatakan alasannya. Setelah tujuh bulan tidak berhubungan, Riley berusaha menyelamatkan kehidupan perkawinan mereka. Riley, yang merasa bahwa mereka adalah partner yang sempurna baik sebagai rekan kerja sampai urusan ranjang, tidak memahami apa masalah yang timbul di antara mereka.

Satu-satunya alasan yang terpikir oleh Riley adalah kemampuannya di ranjang, hal yang sangat menakutkan bagi Riley yang menikmati kepopulerannya. Bagi Brin, mengungkapkan alasan kepergianya yang menurutnya sangat konyol hanya akan ditertawakan oleh Riley saja. Brin merasa dirinya hilang ditelan kharisma Riley, bagaimanapun juga Riley menikmati ketenarannya dan Brin merasa tidak ada yang dapat ia lakukan untuk Riley yang akan menandingi kebahagiaan Riley oleh ketenarannya. Pada akhirnya mereka terperangkap dalam prasangka buruk mereka dan membiarkan perkawinan mereka berjalan perlahan-lahan ke dalam kehancuran.

Dan kini, Riley kembali memperjuangkan cinta Brin, mengingatkan Brin pada awal kisah cinta mereka dahulu. Waktu Riley hanya tersisa kurang dari 12 jam dan Riley selalu tahu, ia selalu jadi pemenang di hati Brin.

Rabu, 08 Juli 2009

Janda-Perjaka vs Duda-Perawan

Ada fenomena baru di dunia selebritis Indonesia. Amati saja deh di tabloid-tabloid gosip atau di infotainment, maraknya hubungan janda-perjaka dan duda-perawan. Dewi Perssik-Aldi Taher, Yuni Shara-Raffi Ahmad, Ussy S-Andhika P, komedian Nunung atau yang sudah menikah, Annisa Tri Hapsari dan Wulan Guritno sama-sama memilih perjaka sebagai pendamping hidupnya. Belum lagi dengan para pasangan yang menyembunyikannya, bukan tak mungkin kan, karena stigma negatif yang melekat pada para janda. Dari deretan duda, ada duren-duren yang entah benar atau tidak memiliki hubungan dengan para gadis-gadis muda. Sebut saja, Ariel-Luna Maya, Pasha-Alyssa dan masih banyak yang menyembunyikannya. Atau yang sudah menikah, Adjie pangestu dan Adjie Massaid. bagi para duda, beruntunglah, stigma negatif tentang duda hampir tidak ada. Asal, hati-hati aja mainnya, agar tak ada rumor 'pemangsa perawan'.

Lahirnya fenomena ini tentunya tak lepas dari banyaknya kawin-cerai yang marak diberitakan di media. Yang cerai pasti ingin nikah lagi tentunya. Siapa siih yang pengen hidup menyendiri hingga akhir hayatnya? Apalagi para selebritis, tampang oke dan materi berlimpah membuka lebih banyak kemungkinan soal calon pendamping hidup. banyak yang bertanya-tanya, kok mau ya para perjaka atau perawan itu? Buat yang perawan sih oke-oke aja, toh nggak ada beda yang nyata antara perjaka dengan duda. Ibarat aset, depresiasinya minimal bahkan dapat dibilang para duda itu seperti aset lahan, depresiasi tidak berlaku.

Buat para janda? Jelas banyak repotnya. Pada umumnya anak hasil perkawinan sebelumnya diasuh oleh sang ibu, repot pastinya. Ibarat aset, mirip mesin pabrik, depresiasinya besar dan umur ekonomisnya relatif singkat, wanita pasti akan mengalami menopause. Belum lagi anggapan pengincar harta untuk para perjaka yang mengejar mereka.

Hmm, emang gak enak jadi janda, nggak punya pasangan dicemburuin sama ibu-ibu tetangga, nyari pasangan susah, berdandan dibilang genit. Pfiuuuh, rentan digosipin. Ungkapan-ungkapan negatif itu sayangnya lebih banyak keluar dari mulut perempuan juga. Mungkin sudah menjadi sifat perempuan untuk 'terlalu perhatian' dengan urusan orang. Padahal, sebagai sesama perempuan tentunya bisa lebih berempati. Pastinya mereka bisa merasakan penderitaan si janda.

Apa sih yang dicari dari seorang janda?

Mungkin kematangan emosinya, tentunya mereka tahu bagaimana cara menempatkan diri. Apalagi untuk lelaki yang memiliki keluarga yang harus mereka tanggung. Para janda mungkin lebih bisa menerima bahwa kekasihnya harus membagi perhatiannya dengan keluarganya, seperti halnya dia dengan anak-anaknya. Mungkin para perjaka beranggapan gak ada bedanya janda dengan gadis, toh dewasa ini susah menemukan perawan di ibu kota. Cuma beda status tapi kondisi fisiknya sama. Sama halnya juga, mungkin mereka pernah ngerasain perawan juga, jadi wee gak terlalu penasaran.

Yang jelas, mereka butuh pengertian dari lingkungan. Toh tindakan mereka gak salah, kalau memang jodoh, kenapa gak dicoba. Mari kita beri kesempatan buat mereka untuk mencoba, semoga memang berjodoh. Semua orang ingin hidup bahagia dan semua orang berhak berbahagia.

Senin, 06 Juli 2009

Awal yang Baru

Pfiuuhhhhhhhhh

akhirnya blog ini terwujud juga. Dengan penuh perjuangan, kucoba menyingkirkan rasa malas dan mulai mengambil langkah baru. Cita-cita empat tahun tersampaikan sudah. Selamat tinggal rasa malas...hehehe.

Blog ini kubuat dengan tujuan membagi seluruh pemikiranku kepada yang mau membacanya. Yah, semoga saja blog ini dapat diterima oleh masyarakat dunia maya.