Sabtu, 20 November 2010

Dream & Happiness, ep 2 part 3

ACT TIGA

FADE IN

01. Int. Rumah Jerry-Ruang Makan. pagi

Pemain: Jerry, Junior, Lilian, Alun, Namia, Dewa dan Mbok Nah

Namia membantu Mbok Nah menata sarapan pagi. Dewa dan Junior datang, Junior menanyakan Lilian dan Alun. Namia menjawab kalau Lilian masih tidur dan Alun asyik menari-nari di kamar Lilian. Melihat Junior berpakaian rapi, namia menanyakan tujuan kepergiannya. Junior menjawab bahwa ia akan ke pergi ke gereja.

Junior menanyakan kepada Namia apakah Namia mengetahui siapa cowok yang disukai Lilian. Namia sangat kaget ketika mendengarnya, ia tak menyangka jika Junior mengetahui jika Lilian sedang menyukai seseorang. Ia menjawab bahwa cowok yang disukai Lilian adalah seorang mahasiswa UI. Dewa heran mengapa mahasiswa UI menagis di SMAPUN. Namia balik bertanya apa maksud perkataan Dewa. Junior pun menceritakan tentang isi diari Lilian. Setelah mendengarkan cerita Junior, Namia menatap Dewa lekat-lekat. Ia tak bisa membayangkan Dewa menangis, selama ini ia selalu menganggap Dewa adalah sosok yang kuat dan cenderung otoriter.

Melihat pandangan Namia yang tertuju padanya, Dewa menghentikan sarapannya dan menanyai Namia alasannya. Namia mengelak bahwa Dewa mempunyai wajah yang tampan. Dea pun mengatakan bahwa pujian Namia tidak akan membuatnya menaikkan nilai Namia.

Alun turun dari kamar Lilian, ia memasuki ruang makan dengan tubuh penuh keringat. Tepat pada saat itu, Jerry keluar dari kamarnya dengan muka yang masih mengantuk. Namia meminta ALun mandi dahulu sebelum makan dan mendorong Alun balik meniti tangga. Alun mengalah, memilih balik ke kamar dan mandi. Namia menanyakan kepada Jerry bagaimana kencannya semalam. Jerry berbohong bahwa ia berkencan di salah satu restoran mewah. Namia mengatakan bahwa Jerry berbohong karena seingatnya, mereka akan berkencan di gerai pizza. Jerry pun menyangkal bahwa di tempat itu ia hanya janjian untuk ketemu, setelah itu mereka pergi ke restaurant tersebut. Namia pun menanyakan mengapa Jerry tidak menjemput pacarnya di rumahnya. Jerry jengah dengan pertanyaan Namia balik meminta Namia membuatkannya segelas kopi.

Namia pun beranjak ke dapur untuk membuat kopi untuk Jerry. Saat itu Lilian turun dari kamarnya. Ia duduk di samping Jerry. Jerry menanyakan pada Lilian apakah D murid SMAPUN. Lilian pun berbohong bahwa D adalah salah seorang kakak kelasnya. Dewa dan Junior heran, memandang Lilian. Namia berseru dari dapur bahwa D dahulu murid SMAPUN, sekarang jadi mahasiswa kedokteran UI. Lilian ikut membenarkan kebohongan Namia. Alun turun dan ikut sarapan.

CUT TO

02. Int. Kamar Lilian. Pagi

Pemain: Lilian, Alun, Namia

Alun sedang membuka situs Looklet, asyik merancang di dalamnya. Kamar dipenuhi dengan lagu-lagu 2NE1 keras dari speaker. Lilian dan Namia berbaring di ranjang, Lilian asyik membaca-baca majalah flora dan fauna. Namia mengetik sesuatu di laptopnya. Namia berhenti mengetik dan menanyakan kepada Lilian tentang kelanjutan klub robotika. Lilian menggeleng, Aditya belum memberi kabar kepadanya. Namia meminta Alun untuk membuka account Lookletnya.

CUT TO

03. Int. Rumah Jerry-ruang tamu. Pagi

Pemain: Aditya, Jerry, Dewa, Junior, Narend, Alun, dan Namia

Bel pintu berbunyi, Mbok Nah membuka pintu dan mempersilahkan Aditya dan Narend masuk. Jerry keluar dari kamarnya, menemui Aditya dan Narend. Aditya mengutarakan kepada Jerry bahwa ia ingin membentuk klub robotika, Jerry menyetujuinya. Ia meminta Aditya untuk mengurus perlengkapan administrasinya dengan Junior.

Dewa keluar menemui mereka berdua, Narend menanyakan bagaimana Dewa dan Kalin semalam. Dewa hanya tersenyum, menolak untuk menceritakannya. Alun turun dari lantai dua, di ujung tangga ia berpapasan dengan Mbok Nah yang akan membawakan minum untuk para tamu. Setelah tahu bahwa Narend datang, ALun segera ke ruang tamu. Narend yang melihat kedatangan Alun mengeluh pelan. Dewa dan Jerry tertawa melihatnya.

Junior pulang dari gereja, Jerry menceritakan kepada Junior maksud kedatangan Aditya. Junior pun memberi syarat untuk mengumpulkan lima anak terlebih dahulu sebagai member dan membuat proposal pengajuan yang membutuhkan tanda tangan ketua OSIS dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Narend bangkit berdiri dan berjalan ke kamar mandi diikuti oleh Alun. Sesampainya di pintu kamar mandi, Narend berbalik menatap Alun, menyuruhnya pergi. Alun menyingkir ke dapur, mengambil buah dari kulkas kemudian balik ke kamar Lilian.

Setelah Alun menghilang dari pandangan, Aditya menanyakan tentang penyelidikan Dewa akan Lilian. Dewa menceritakan hasil penyelidikan mereka yang berujung pada terbacanya diari Lilian. Tanpa sengaja, Namia mendengarnya di dekat tangga. Ia mendengarkan tentang usul Aditya bahwa mungkin bukti-bukti itu ada di rumah yang lainnya. Jerry menjawab bahwa jika memang benar demikian, pasti akan sulit untuk membuktikannya dan ia bilang bahwa ia lebih memilih untuk mempercayai bahwa Lilian bukan pelakunya. Narend keluar dari kamar mandi, melihat Namia yang sedang mengintip dan menanyakannya.

Namia gelagapan dan berkata bahwa ia hendak minum, ia menuju ke dapur. Para guru yang di ruang tamu pun menyadari bahwa Namia mengintip mereka. Tindakan Namia memperkuat pemikiran Dewa dan Aditya bahwa Lilian dkk memang pembuat website. Namia balik ke kamar Lilian bersamaan dengan Junior yang ingin berganti pakaian juga. Junior pun pergi dari ruang tamu.

CUT TO

04. Int. Kamar Lilian. Siang

Pemain: Lilian, Namia dan Alun

Namia masuk ke kamar, ia menceritakan hasil mengintipnya. Ia mengkhawatirkan jika Dewa mengecek ke rumah Arjuna. Saat itu, Junior lewat di depan kamar Lilian, ia mendengar perkataan Namia. Alun menenangkan Namia untuk tidak khawatir. Junior memutuskan utntuk meminta Dewa menyelidiki Arjuna.

CUT TO

05. Int. Rumah Arjuna-Ruang tamu. Siang

Pemain: Arjuna, ayah Arjuna (Krishna) dan istrinya (Hastri)

Arjuna membukakan pintu untuk ayah dan istrinya. Ayahnya menampakkan ekspresi keras sedangkan ibu tirinya tersenyum lebar. Hastri membawakan ayam balado dan menanyakan kepada Arjuna apakah ia boleh masuk ke dapurnya. Arjuna mempersilahkannya dan menanyakan mereka ingin minum apa. Hastri menjawab bahwa ia yang akan membuat minuman dan meminta Arjuna untuk ngobrol dengan ayahnya saja.

Krishna duduk di kursi diikuti oleh Arjuna. Wajah Arjuna tampak kaku, ia menatap wajah ayahnya dengan keras. Keduanya duduk dengan gaya yang sama. Hastri yang menyadarinya tersenyum dan pergi ke dapur. Krishna menanyakan kepada Arjuna kapan ia akan masuk ke rumah utama keluarga Drajadbuwana, Arjuna menjawab bahwa ia tidak berminat untuk masuk ke sana. Krishna menegaskan dengan suara keras bahwa Arjuna adalah seorang Drajadbuwana, cepat atau lambat ia harus kembali ke rumah utama. Arjuna diam saja.

CUT TO

06. Int. Rumah Arjuna-Dapur. Siang

Pemain: Hastri, Safira

Hastri masuk ke dapur, di sana Safira sedang mencuci beras. Hastri menyapa Safira dan menanyakan apa yang sedang ia lakukan. Safira mengenal Hastri sebagai ibu tiri kakaknya menjawab bahwa ia sedang mempersiapkan makan siang. Hastri mengatakan bahwa ia akan membantu Safira, kebetulan ia membawa ayam balado.

Saat membuat minuman untuk Arjuna dan Krishna, Hastri bertanya kepada Safira bagaimana jika Safira ikut ke rumah utama keluarga Drajadbuwana. Safira kaget, ia mengatakan bahwa ia bukan bagian dari keluarga itu dan menolaknya. Hastri menceritakan bahwa di sana ada anaknya yang seumuran dengan Safira dan bila Safira tinggal di sana, ia tidak akan kesepian di rumah. Safira terdiam.

CUT TO

07. Int. Rumah Arjuna-Ruang tamu. Siang

Pemain: Arjuna, Hastri, Krishna

Krishna bertengkar dengan Arjuna karena Arjuna bersikeras menolak tinggal di rumah utama. Hastri masuk membawa minuman, ia menengahi pertengkaran Arjuna dan Krishna. Ia melarang Arjuna untuk berkata keras kepada ayahnya. Arjuna meminta maaf dan berkata bahwa ia tak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat ayahnya memahami posisi dirinya. Krishna masih bersikeras bahwa Arjuna harus masuk ke rumah utama.

Hastri mengusulkan kepada Krishna bagaimana kalau pembicaraan tersebut dilanjutkan setelah makan siang. Arjuna setuju dan segera bangkit meninggalkan ruang tamu. Setelah kepergian Arjuna, Hastri mengatakan kepada Krishna untuk menyerahkan masalah ini padanya. Ia berjanji akan membawa Arjuna masuk ke rumah utama. Krishna menyetujuinya. Hastri pun mengajak Krishna ke ruang makan.

CUT TO

08. Int. Rumah Arjuna-ruang Makan. Siang

Pemain: Arjuna, Krishna, Safira, Hastri

Hastri dan Krishna masuk ke ruang makan yang tak bersekat dengan dapur. Di sana, Safira sedang menata piring dan Arjuna sedang memotong sayuran.

Hastri mengusulkan kepada Krishna untuk melihat kamar Arjuna dan meminta Safira untuk menunjukkannya. Safira pun memimpin Krishna pergi ke kamar Arjuna. Hastri melanjutkan pekerjaan Safira kemudian mengupas bawang. Ia menanyakan kepada Arjuna bagaimana perasaannya bertemu dengan ayahnya. Arjuna menjawab bahwa ia berterima kasih kepada ayahnya yang telah meluangkan waktu untuk menjenguknya, ia tahu pekerjaan ayahnya banyak sekali.

Hastri mengatakan bahwa Krishna menyayangi Arjuna dan menanyakan apakah Arjuna menyayangi ayahnya atau tidak. Arjuna pun berkata bahwa ia menyayangi ayahnya hanya saja mereka memang selalu bertengkar bila bertemu. Hastri menanyakan apa yang menahan Arjuna untuk masuk ke rumah utama. Arjuna terdiam.

Hastri kemudian menyinggung tentang Safira. Bagaimanapun juga, safira masih membutuhkan didikan dan perlindungan orang dewasa. Arjuna yang menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah akan membuat Safira kesepian di rumah. Hastri kemudian mengusulkan bagaimana jika Arjuna dan Safira tinggal di rumah utama. Arjuna diam dan berjanji akan mempertimbangkannya.

CUT TO

09. Int. Kamar Arjuna. Siang

Pemain: Krishna, Safira

Safira membuka pintu kamar Arjuna dan mempersilahkan Krishna untuk masuk. Krishna masuk dan mengamati kamar Arjuna, matanya kemudian tertuju pada tumpukan bantal boneka berbentuk hati di atas meja Arjuna. Safira menjelaskan bahwa itu adalah sampel barang yang dijual Arjuna secara online. Krishna mmegang bantal hati yang berwarna hitam dan pink, di bantal tersebut tercetak foto Andi. Ia menanyakan kepada Safira tentang Andi, apakah ia artis idola. Safira menggeleng, setahunya bukan. Ia juga tidak mengenal siapa dia. Krishna kemudian menyadari jika ada foto Dewa dan Jerry di bantal yang yang lain.

Safira pamit, ia memilih untuk membiarkan Krishna sendirian di kamar. Krishna duduk di ranjang, mengambil majalah bisnis waralaba yang tergeletak di ranjang dan membacanya. Ia mengetahui jika anaknya meneruskan usaha bimbel miliki almarhumah ibunya tapi ia tak menyangka kalau anaknya tertarik dengan usaha waralaba juga. Ia bangkit dan melihat buku-buku bacaan yang ada di rak buku, ia mengamati bahwa kebanyakan buku-buku itu merupakan buku-buku pengembangan pribadi dan manajemen bisnis. Ia kembali mengamati bantal-bantal itu, mengambil bantal yang berfoto Dewa sambil membaca buku yang ada di atas meja belajar Arjuna. Rupanya itu adalah buku Leadership. Arjuna masuk ke kamar tiba-tiba mengatakan bahwa mereka bisa makan siang dan melihat ayahnya yang sedang memegang bantal hatinya. Arjuna segera memunguti bantal-bantal itu dan memasukkannya ke dalam kardus dan meminta Krishna untuk keluar ruangan.

FADE OUT

DREAM & HAPPINESS EPISODE 02 PART 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagi-bagi pendapatnya ya...