Kamis, 30 Desember 2010

Dream & Happiness eps 03 part 5

ACT LIMA

FADE IN

01. EXT. RUMAH DRAJADBUWANA-HALAMAN TENGAH. MALAM

Pemain: Arjuna, Lanang(suami Shinta) dan anak Shinta, Shinta, Araki, Abiyasa, Satoshi, dan Pandu

Lanang asyik duduk di kursi taman sambil minum bir kalengan. Ia asyik memperhatikan percakapan Arjuna dan Araki. Pandangannya lalu beralih pada percakapan Abiyasa dengan Satoshi, tak lama Pandu ikut bergabung. Shinta datang menghampiri Lanang sambil menggendong anak mereka. Ia memanggil Lanang, Lanang menoleh, ia memahami bahwa Shinta ingin meminta Lanang untuk menjaga anak mereka. Lanang segera mengulurkan tangan untuk menggendong Shinta.

Shinta menanyakan apa yang sedang Lanang lakukan di tempat itu dan menyarankan Lanang untuk bergabung dan bercakap-cakap dengan yang lainnya. Lanang meminta Shinta untuk memperhatikan dua kelompok percakapan yang tadi sedang ia perhatikan. Lanang menanyakan kepada Shinta apakah Shinta menyadari kedatangan tiba-tiba Eyang Pandhu dan keturunannya ke Jakarta. Shinta menatap Lanang, dan menanyakan apakah Lanang sedang membuat analisis aneh tak berdasar seperti biasanya. Lanang menghardik Shinta, ia meminta Shinta untuk mengamati.

Lanang pun menceritakan analisisnya. Setahunya, Pandu memiliki jatah saham 20% di grup Drajadbuwana, 40% dikuasai Abiyasa, 10% dikuasai Kunti sang adik ketiga dan 35 persen sisanya dilempar ke publik. Ia menduga Pandu sedang mencoba menjadikan Araki sebagai pewaris grup generasi keempat. Lanang melihat Araki sebagai sosok yang ambisius, dan jauh lebih dewasa dari usianya. Menurut Lanang, ambisi Araki dan Pandu akan membuat pertengkaran keluarga. Apalagi Abiyasa orang yang keras kepala, ia berkehendak mewariskan grup Drajadbuwana ke tangan Arjuna. Arjuna memang memiliki bakat bisnis tapi masih belum terasah. Kekeraskepalaan Abiyasa untuk meminta Arjuna ke rumah utama, menurut Lanang, pasti karena menyadari urgensi pendidikan Arjuna sebagai pewaris perusahaan. Abiyasa pasti sudah menduga hasrat Pandu dan Araki untuk menguasai perusahaan. Jika mereka secara diam-diam membeli saham di pasar, kemungkinan grup ini jatuh ke tangan mereka akan lebih besar. Apalagi jika keluarga adik ketiga mendukung Araki. Karena itu, sangat penting bagi Arjuna utnuk pindah ke rumah utama.

Shinta menatap Lanang, ia mengungkapkan keheranannya bahwa Lanang tertarik dengan urusan perusahaan. Lanang memang tidak tergabung dalam manajemen perusahaan, ia bekerja sebagai eksekutif di sebuah perusahaan telekomunikasi.

Lanang berkata bahwa ia tertarik untuk menjadi direktur anak perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi. Mungkin lima tahun lagi, ia berencana mengungkapkan keinginannya kepada Abiyasa, saat ini kemampuannya belum cukup mumpuni. Shinta menatap Lanang, ia tidak menyangka bahwa suaminya memiliki ambisi. Shinta lalu menanyakan kepada Lanang, apakah suaminya itu menikahinya karena nama Drajadbuwana yang disandangnya. Lanang pun berkata, tidak mungkin ada laki-laki yang menikahi Shinta tanpa memandang latar belakang keluarganya. Shinta merajuk dan kemudian mencium pipi Lanang, mengekspresikan kekhawatiran bahwa pria itu tidak mencintainya. Lanang menangkap ekspresi Shinta dan mengatakan bahwa dirinya bukan pria yang akan menikah dengan wanita yang tidak dicintainya. Mereka lalu bertatapan mesra. Melihat itu, anak mereka mencium pipi keduanya dan mengatakan “I love Bunda, I love Ayah”. Shinta dan Lanang tertawa mendengarnya.

CUT TO

02. INT. RUMAH JERRY-RUANG TENGAH. MALAM

Pemain: Lilian, Junior, Jerry dan Safira

Lilian berdiri kaku di depan Jerry dan Junior. Junor menanyakan detail-detail website padanya secara beruntun dan cepat yang dijawab Lilian dengan terbata-bata. Ia tidak sempat menyusun kebohongan. Jerry bersikap lebih santai, ia sendiri memang tidak terlalu terganggu dengan keeradaan website itu. Melihat nada suara Junior yang mulai meninggi, Jerry meminta Safira untuk pergi ke dapur, makan terlebih dahulu. Safira mematuhinya, ia sendiri takut dengan amarah Junior.

Interogasi Junior yang serba cepat dan menekan membuat Lilian menangis tanpa suara. Melihat tangisan Lilian, Junior menurunkan nada suaranya, ia meminta Lilian untuk menungggu keputusan tentang mereka setelah kepulangan Dewa. Jerry pun mengajak Junior untuk makan, memberikan waktu kepada Lilian untuk sendirian. Junior mengikuti ajakan Jerry. Setelah Junior dan Jerry pergi, Lilian mengambil hpnya dan meng-sms teman-temannya bahwa website mereka telah ketahuan.

CUT TO

03. INT. RUMAH DRAJADBUWANA-RUANG MAKAN. MALAM

Pemain: Arjuna, Dewa, Abiyasa, Krishna, Hastri, Nakula & Sadewa, Lanang, Shinta dan anaknya, Pandu, Michelle, Satoshi+Stella+Araki, Tiffani (anak kedua Pandu) dan pacar bulenya, Eyang Kunti dengan suaminya, anak-anak Kunti dan cucu mereka.

Arjuna makan di sebelah Dewa, sambil makan ia meminta Dewa menjelaskan satu per satu tamu yang hadir. Dewa lalu menjelaskan satu per satu keluarga mereka. Araki yang duduk berhadapan dengan Arjuna memperhatikan Arjuna, dan kembali sibuk mendengarkan obrolan Abiyasa dan Pandu mengenai rencana usaha mereka bergerak di bidang transportasi udara.

Arjuna menerima sms dari Lilian, ia membacanya sambil sembunyi-sembunyi. Setelah membacanya, wajahnya sempat kosong lalu kembali menguasai diri. Ia percaya ia tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya karena pelanggaran mereka tidak terlalu berat. Toh tidak mungkin jerry akan mengeluarkan hukuman buat mereka. Dewa menanyakan kepada Arjuna, sms dari siapa karena wajah Arjuna terlihat kosong sebelumnya. Arjuna mengelak, berbohong kepada Dewa bahwa sms itu dari temannya.

CUT TO

04. INT. RUMAH NAMIA-RUANG MAKAN. MALAM

Pemain: Namia, ayah dan ibunya

Namia sedang makan ketika menerima sms dari Lilian. Ia membacanya dan berpikir keras. Ayahnya memintanya untuk meletakkan hpnya dan kembali makan.

CUT TO

05. EXT. MOBIL SATOSHI. MALAM

Pemain: Satoshi, Araki, dan Stella

Satoshi menanyakan kepada Araki kesannya mengenai Arjuna. Mereka bercakap-cakap menggunakan bahasa Jepang. Araki menerangkan bahwa Arjuna sama sekali tidak berambisi dengan perusahaan. Arjuna bahkan tidak mengenal keluarga Drajadbuwana seluruhnya. Kemungkinan hubungannya dengan kakeknya tidak sebaik yang seharusnya. Jadi peluang Araki untuk menduduki perusahaan di kemudian hari jauh lebih besar.

Stella meminta Araki untuk tidak gegabah, Abiyasa bersikeras memaksa Arjuna untuk masuk ke rumah utama. Hal itu berarti, Abiyasa sangat yakin dengan kemampuan Arjuna. Mungkin saja sekarang Arjuna tidak berambisi tapi bukan tidak mungkin suatu saat ambisi itu akan muncul. Yang ia dengar, Arjuna mengelola bisnis bimbingan belajar warisan ibunya sendiri dan usaha itu berjalan dengan sangat baik. Bukan tidak mungkin setelah mendapatkan bimbingan dari Abiyasa kemampuan Arjuna berkembang pesat. Araki terdiam memikirkan kata-kata ibunya.

CUT TO

06. INT. RUMAH DRAJADBUWANA-RUANG KELUARGA. MALAM

Pemain: Arjuna, Dewa, Abiyasa, Hastri dan Krishna, Lanang dan Shinta

Abiyasa meminta Arjuna segera kembali ke rumah utama, Arjuna menolaknya. Ia bersikeras menolak ajakan Abiyasa, ia tetap tidak mau meninggalkan Safira. Dewa meminta Ayahnya untuk membiarkan Arjuna tinggal sendiri dahulu, tidak perlu terburu-buru. Krishna lalu menjelaskan bahwa Abiyasa berkeinginan untuk segera memberikan pengetahuan tentang perusahaan kepada Arjuna, untuk mengcounter tindakan Pandu yang meminta Araki untuk dapat ditempatkan di perusahaan sebagai analis bisnis. Jelas terlihat bahwa Pandu berkeinginan menjadikan Araki sebagai pewaris keempat grup Drajadbuwana.

Arjuna berkata bahwa ia tidak tertarik mewarisi perusahaan, bila Araki berniat menjadi pewaris, dengan senang hati ia akan memberikannya kepada Araki. Krishna dengan nada sedikit tinggi meminta Arjuna untuk bersikap lebih dewasa. Hastri menengahi mereka dan meminta Arjuna untuk menyingkir dari ruangan tapi dicegah Abiyasa. Abiyasa lalu menjelaskan bahwa Araki tidak berhak menjadi pengelola grup Drajadbuwana. Alasannya karena ia tidak menyandang nama Drajadbuwana dan darah Jepang yang dimilikinya. Abiyasa khawatir bila perusahaan ini diberikan kepada Araki, Araki akan memindahkan perusahaan ke negara lain. Kemungkinan Jepang atau Singapura. Abiyasa tidak ingin itu terjadi, baginya grup ini ingin ia pertahankan di Indonesia. Abiyasa meminta Arjuna mempertimbangkan matang-matang ajakannya untuk tionggal di rumah utama. Arjuna menolaknya, ia bersikeras tidak ingin meninggalkan Safira.

Dewa mengajak Arjuna untuk pulang, dan meminta izin. Arjuna menyetujuinya, bagaimanapun juga besok ia harus mulai sekolah. Hastri mengantarkan mereka ke pintu keluar. Saat mereka bertiga keluar, Lanang mengusulkan untuk membawa safira tinggal bersama di rumah utama. Krishna menolaknya dengan tegas, ia tidak ingin merawat anak itu. Lanang bersikeras bahwa itu satu-satunya cara untuk membawa Arjuna pulang ke rumah. Arjuna butuh mengejar kemampuan Araki secepatnya, jika Arjuna dapat segera masuk ke rumah utama, hal itu lebih baik. Abiyasa terdiam, ia mempertimbangkannya.

CUT TO

07. EXT. MOBIL DEWA. MALAM

Pemain: Dewa, Arjuna

Arjuna menanyakan kepada Dewa bagaimana jika seandainya pembuat website telah ia ketahui, apa yang akan ia lakukan. Dewa menjawab bahwa ia akan meminta mereka menutup website itu. Sedangkan untuk pelakunya, ia tidak ingin melakukan apa-apa. Dewa menanyakan kepada Arjuna perihal rasa suka Arjuna kepada Marissa. Arjuna mengatakan, bahwa ia sekadar bersenang-senang dan mengetahui bahwa Marissa memiliki pacar.

Dewa mendapat telepon dari Jerry, mengabarkan tentang penulis website. Dewa menutupnya dan mempercepat laju mobilnya. Arjuna yang mengetahui di sampingnya diam.

CUT TO

08. EXT. RUMAH JERRY-HALAMAN DEPAN. MALAM

Pemain: Dewa, Arjuna

Dewa memarkirkan mobilnya dengan terburu-buru dan sekenanya. Ia keluar diikuti oleh Arjuna. Dewa meminta Arjuna berjalan di depan yang diiyakan oleh Arjuna.

CUT TO

09. INT. RUMAH JERRY-RUANG TENGAH. MALAM

Pemain: Lilian, Arjuna, Dewa, Junior, Jerry

Jerry dan Lilian duduk di ruang tengah. Junior masuk dengan diikuti Dewa dan Arjuna. Dewa ganti menginterogasi Lilian, pertanyaannya seperti yang diajukan Junior sebelumnya. Dewa juga menginterogasi Arjuna. Arjuna menjelaskan tentang bisnis penjualan online yang ia tangani. Dewa dan Junior lalu memutuskan bahwa website harus ditutup atau mereka berenam akan mendapatkan sanksi dari sekolah. Arjuna protes, ia sudah terlanjur memproduksi 1000 bantal hati, itu artinya ia akan merugi sebesar ongkos pembuatan. Lilian juga mengatakan bahwa 50% keuntungan dari website disumbangkan ke OSIS melalui Elang. Argumen mereka berdua ditolak Dewa dan Junior. Keduanya bersi keras kalau website harus ditutup.

FADE OUT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagi-bagi pendapatnya ya...