Senin, 20 Desember 2010

Dream & Happiness eps 03 part 2

ACT DUA


FADE IN


01. Int. Rumah Jerry-ruang tamu. Sore

Pemain: Junior Lilian

Junior membuka pintu ruang tamu, ia memapah Lilian dan mendudukkannya di sofa ruang tamu. Ia lalu kembali menutup pintu ruang tamunya. Kaki Lilian diberi salep.


CUT TO


02. Int. Rumah Arjuna-dapur+ruang makan. Sore

Pemain: Dewa, Arjuna dan Jerry, Safira


Dewa menanyakan apakah benar Arjuna ikut klub robotika. Arjuna membenarkannya.

Dewa berdiri, ia menanyakan kepada Jerry ingin minum apa, Jerry menjawab terserah Dewa. Dewa pun berjalan ke dapur. Jerry menanyakan perihal bantal hati itu. Arjuna menjawab bahwa ia membelinya di website karena ia hendak memberikannya ke cewek yang ia sukai. Jerry menanyakan apakah Arjuna mengetahui siapa pembuat website. Arjuna menggeleng. Ia kemudian berbohong bahwa ia pernah mendengar bahwa si pembuat website adalah alumni SMAPUN yang kini sedang kuliah di UI.

Jerry memanggil Dewa, Dewa datang sambil membawa dua gelas lemon tea. Dewa memberikan segelas kepada Jerry lalu duduk di samping Jerry. Jerry mengulangi jawaban Arjuna bahwa si pembuat website adalah alumni SMAPUN yang kini kuliah di UI. Dewa menyangsikannya, ia berargumentasi tentang hobi robotika Aditya yang hanya diketahui Lilian. Arjuna agak cemas mendengarnya, tapi ia cepat-cepat menyembunyikannya dengan cara menunduk dan meminum kembali esnya.

Jerry menanyakan kepada Arjuna apakah alumni tersebut lelaki, Arjuna menjawab ia tidak mengetahuinya. Dewa menanyakan maksud Jerry. Jerry mengingatkan Dewa tentang orang yang disukai Lilian. Perkataan Jerry membuat Arjuna terkejut, ia sama sekali tak tahu kalau Lilian menyukai seseorang. Dewa kemudian paham, ia sempat membenarkan ucapan Jerry tentang orang yang disukai Lilian yang kuliah di kedokteran UI dan kemungkinan Lilian menceritakan segala sesuatunya kepada anak lelaki itu.

Dewa menanyakan kepada Arjuna tentang cewek yang ingin dihadiahi bantal hati oleh Arjuna. Arjuna menolak memberitahu Dewa tentang identitas gadis itu. Saat itu Safira muncul, ia mengulurkan rokok kepada Arjuna. Ia sempat mendengar pertanyaan Dewa. Saat berjalan ke kamarnya, Safira sempat berbalik dan berkata tanpa suara kepada Dewa;Marissa. Dewa salah mendengarnya dan meneriakkan kata Maria. Arjuna berbalik menatap Safira dan menyuruhnya ke kamar. Sebelum pergi, Safira sempat meneriakkan kata bendahara OSIS.

Jerry dan Dewa segera paham maksud Safira. Dewa tertawa keras setelah mengetahui bahwa Marissalah yang dimaksud Arjuna, membuat Jerry agak cemas. Arjuna menanyakan kepada Dewa, mengapa ia tertawa. Dewa menolak memberi tahu dan berkata kepada Arjuna bahwa alih-alih memberi bantal yang bergambar dirinya, lebih baik memilih yang bergambar Jerry. Jerry melotot kepada Dewa, Arjuna memperhatikan Jerry dan mencurigai tingkah laku Jerry yang agak aneh. Dewa kemudian berkata bahwa setahunya, Marissa adalah penggemar Jerry. Jadi lebih baik jika ia memberi klado bantal hati yang bergambar Jerry.


CUT TO


03. Int. kamar Lilian. Sore

Pemain: Lilian, Arjuna

Lilian menelepon Arjuna menanyakan tentang kejadian yang baru saja terjadi.


INTERCUT


Arjuna yang menjawab telepon sambil makan irisan mangga di ruang makan.

Arjuna bercerita kalau semua terkendali. Dewa dan Jerry berhasil dikelabuhi. Arjuna bertanya kepada Lilian tentang mahasiswa UI yang sedang disukainya. Lilian menanyakan apa maksudnya, Arjuna menceritakan tentang cerita yang didengarnya dari Jerry dan Dewa. Lilian tertawa mendengarnya dan menolak untuk bercerita lebih lanjut.


CUT TO


04. Ext.Halaman sekolah. Pagi

Pemain: Lilian

Longshot Lilian mengendarai sepedanya mulai dari gerbang dan memarkirkannya.


CUT TO


05. Ext. koridor sekolah. Pagi

Pemain: Lilian, Kalin, Andi, Narend

Lilian berjalan di koridor sekolah sambil membawa proposal klub robotikanya. Dari kejauhan, tampak Kalin dan Andi yang sedang berjalan beriringan sambil ngobrol. Lilian memperhatikan mereka. Narend muncul dari arah belakang Lilian, berjalan di koridor ke arah Lilian. Ia memerhatikan Lilian yang sedang memandangi Kalin dan Andi. Lilian menyadari Narend memperhatikannya, ia lalu segera pergi. Narend ganti memperhatikan Kalin dan Andi.


CUT TO


06. Int. Ruang OSIS. Pagi

Pemain: Lilian, Marissa, figuran

Marissa sedang memeriksa berkas-berkas. Di sisi lain ada beberapa pengurus OSIS yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu juga. Lilian mengetuk pintu dan masuk, ia berkata ingin mengajukan proposal pembentukan klub ekstrakurikuler. Sekretaris OSIS memeriksa proposalnya dan berkata bahwa proposalnya masih kurang, ada beberapa bagian yang harus diperbaiki. Sekretaris OSIS memberikan proposal ke Marissa untuk diperiksa bagian pendanaannya. Marissa meminta Lilian untuk membuat perencanaan anggaran dan pendanaan untuk setahun ke depan dan mencantumkan suber dana klub yang ingin dibentuk.


CUT TO


07. Ext. koridor sekolah. Pagi

Pemain: Lilian, Namia & figuran

Lilian berjalan di koridor sekolah. Rombongan klub sepak bola berlari bersama melintas di lapangan di samping koridor. Salah satu anak melambaikan tangan pada Lilian, Lilian membalasnya. Namia datang menghampiri Lilian. Ia baru datang ke sekolah, masih mencangklong tasnya. Mereka kemudian berjalan beriringan. Namia menanyakan tentang proposal yang dibawa Lilian. Lilian kemudian bercerita tentang adegan Kalin dan Andi yang dilihatnya tadi. Namia kemudian memberitahu Lilian bahwa ada guru lain yang juga menyukai Kalin. Lilian teringat Narend, ia menebak Narend dan tentu saja salah. Namia menolak memberitahu Lilian bahwa guru tersebut adalah Dewa karena takut melukai perasaan Lilian.


CUT TO


08. Ext. kebun sekolah. Siang

Pemain: Aditya, Lilian, Namia dan Alun


Alun, Namia dan Lilian menikmati makan siang mereka. Mereka juga membicarakan rencana rapat update website yang rencananya akan diadakan esok sorenya. Aditya muncul, ia juga membawa bekal makanan. Aditya menanyakan kepada Lilian kemajuan proposal klub robotika. Lilian menceritakan saran-saran pengurus OSIS. Aditya berjanji untuk membuatkan rancangan dananya dan berjanji untuk memberikan rancangan dana tersebut satu minggu kemudian. Lilian menanyakan kemajuan mengajar Aditya.


CUT TO


09. Ext. apartemen Namia-basement. Sore

Pemain: Namia


Namia keluar dari pintu lift dan berjalan menuju mobilnya. Wajahnya tampak gembira. Lilian meneleponnya, memintanya untuk lebih cepat karena anak-anak lain sudah menunggu di rumah Arjuna. Elang meminta Namia untuk membelikannya makanan kecil. Namia menyanggupinya. Selesai bertelepon dengan Lilian (dan Elang) Namia bergegas mengemudikan mobilnya keluar basement.


CUT TO


10. Ext. supermarket-lapangan parkir. Sore

Pemain: Jerry, Namia, Marissa

Jerry memarkirkan mobilnya, lalu keluar diikuti oleh Marissa. Mereka kemudian masuk ke dalam supermarket dengan Jerry memeluk Marissa. Namia memarkirkan mobilnya di samping mobil Jerry. Ia turun mobil memerhatikan mobil Jerry dan mengenalinya. Ia lalu berjalan masuk supermarket.


CUT TO


11. Int. Supermarket. Sore

Pemain: Namia, Jerry, Marissa


Namia berjalan menyusuri lorong makanan rak. Ia kemudian menemukan Jerry dan Marissa yang sedang bercakap-cakap memilih snack. Marissa berbicara dengan gaya bahasa manja yang membuat Namia mengrenyit karena tak terbiasa melihatnya. Marissa menyadari keberadaan Namia yang memperhatikan mereka dan agak terkejut lalu memberi kode pada Jerry. Jerry melihat ke arah isyarat Marissa dan terkejut melihat Namia yang berdiri di sana. Namia menyapa Jerry dan Marissa lalu pura-pura sibuk memilih snack. Jerry memandang Namia yang dibalas Namia dengan senyuman misterius. Jerry menyadari bahaya, Namia adalah gadis yang cerdik dan susah ditebak. Jerry tidak dapat menerka-nerka apa yang akan dilakukan oleh gadis itu.


FADE OUT

DREAM AND HAPPINESS EPISODE 03, PART 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagi-bagi pendapatnya ya...